Super User

Super User

Kisah AgenBRILink Mudahkan Akses Perbankan di Desa

Paguyangan adalah salah satu kecamatan di kabupaten Brebes. Di sana ada satu desa yaitu Pandansari yang jaraknya kurang lebih 10 km dari BRI unit Paguyangan, kantor bank yang terdekat.

Karena aksesnya yang lumayan jauh dari perbankan, ada Turyati (65) berinisiatif untuk mempermudah masyarakat yang membutuhkan akses layanan perbankan dengan menjadi AgenBRILink.

Awal menjadi AgenBRILink bukanlah hal yang mudah dikarenakan Turyati harus kembali belajar dalam penggunaan operasional yang notabene membutuhkan ketelitian, ketepatan dan memahami menu yang tersedia.

 

"Saya harus teliti dalam proses transaksi yaitu dalam hal penghitungan uang sebelum proses transaksi," ujar Turyati kepada Petugas Agen BRILink (PAB) Kanca Bumiayu Alif Akhiruddin, dan diceritakan kembali kepada CNBC Indonesia.

Setiap hari, Turyati tak lelah meyakinkan nasabah BRI di sekitarnya untuk mau bertransaksi melalui AgenBRILink. Lambat laun, dia telah mendapatkan kepercayaan penuh sehingga outletnya mulai dilirik.

Tak puas sampai situ, setelah mendapatkan lampu hijau dari masyarakat sekitar, dirinya juga terus melakukan kreasi untuk menambah jumlah transaksi setiap harinya. Selang dua tahun, mulai ada pertanyaan dari nasabah soal kredit.

Berangkat dari situ, dirinya memutuskan untuk melakukan konsultasi dengan pihak BRI Unit Paguyangan. Ternyata, hal itu bisa dilakukan asal nasabah BRI mau mengikuti prosedur yang berlaku.

Caranya adalah dengan mengisi aplikasi pada website BRI (e-form) untuk kelengkapan administrasi. Hebatnya, Turyati juga langsung belajar terkait dengan proses kredit ini.

Semakin banyak nasabah yang mengajukan pinjaman, maka transaksi yang tercatat juga semakin meningkat. Lagi-lagi soal inovasi, peningkatan transaksi ini menjadi peluang tersendiri.

Akhirnya, diputuskan bahwa AgenBRILink milik Turiyati digunakan juga untuk memasarkan produk asuransi. Dirinya lantas memasarkannya kepada nasabah yang datang ke outletnya.

Kini, setiap bulannya ada 1.500 transaksi yang dilakukan. Fee alias biaya yang dikumpulkan dari transaksi tersebut mencapai Rp 2,5 juta. Semakin ramai, Turiyati tak sendirian karena dibantu oleh kemenakannya dalam melakukan transaksi.

Meski telah mencatat transaksi yang terus meningkat, namun semangat Turiyati tak pernah surut. Dirinya tetap akan berjuang pantang menyerah demi membantu warga sekitar untuk memperoleh layanan perbankan yang terbaik.

AgenBRILink merupakan salah satu cara untuk mendongkrak inklusi keuangan di seluruh Indonesia tanpa terkecuali. Berkat AgenBRILink, transaksi perbankan menjadi mudah tanpa harus ke kantor cabang.

Tak heran, OJK Bersama stakeholder terkait secara serentak di Indonesia melangsungkan Bulan Inklusi Keuangan sepanjang bulan Oktober. Pada bulan khusus ini, akan dilaksanakan berbagai macam program mulai dari kampanye dan sosialisasi terkait inklusi keuangan serta penjualan produk dan jasa keuangan lainnya.

Read More >>
Dari Tak Percaya Diri Hingga Sukses Jadi AgenBRILink

Berawal dari bisnis online kecil-kecilan, kini keluarga kecil di Desa Segobang Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi sukses menjadi AgenBRILink.

Setelah memutuskan berhenti bekerja dan membantu istrinya menjalankan bisnis online, Ali Ilham semula tidak pernah terpikir untuk menjadi AgenBRILink, karena semula dirinya takut membutuhkan modal yang sangat besar.

Dia membayangkan untuk menjadi AgenBRILink dibutuhkan modal besar untuk memutarkan uang. Untuk menjawab rasa penasaran ini, Ali pun memberanikan diri untuk menggali informasi ke Kantor Unit BRI Licin.

 

Di sana dia diperkenalkan pada semua aplikasi yang dimiliki BRI mulai dari internet banking, SMS notifikasi, BRImo dan AgenBRILink. Ali lebih memilih BRImo untuk mempermudah kegiatannya sebagai pelaku bisnis Online Shop, saat itu dirinya masih belum percaya diri untuk menjadi AgenBRILink.

Ketika mengetahui AgenBRILink harus memenuhi target setiap bulannya, Ali pun merasa belum pantas untuk menjadi AgenBRILink dan menunda keinginannya. Namun seiring berkembangnya bisnis online yang dijalankan bersama istrinya, semakin banyak reseller yang bergabung dan terkadang menitipkan uang untuk transfer.

Hal ini pun membuat Ali kembali tergerak untuk mendaftar menjadi AgenBRILink. Dengan berbekal edukasi dari petugas, Ali diberi fasilitas AgenBRILink Mobile dan siap menjalankan tugasnya.

Setelah bergabung menjadi AgenBRILink, pelanggannya pun meningkat dari hari ke hari hingga akhirnya dia bisa mampu membeli sebuah printer bluetooth untuk tanda bukti para pelanggan. Sebelumnya, tanda bukti hanya menggunakan screenshot dan dikirimkan buktinya melalui aplikasi whatsapp.

Saat memiliki tanda bukti struk yang resmi dengan logo BRI, masyarakat sekitar desanya pun banyak yang kemudian melakukan transaksi perbankan melalui AgenBRILink darinya. Tutfycell, yang di awal modalnya hanya Rp 500.000 kini telah mencapai modal Rp 30.000.000,bahkan dalam satu bulan perputaran uangnya mencapai Rp 300 juta.

"Ini adalah pencapaian yang luar biasa, hasil dari menjadi AgenBRILink beberapa bulan ini mampu menambah usaha baru untuk keluarga kecil ini. Saya membuka bisnis cuci motor dan mobil kecil-kecilan di halaman depan rumah. Dengan bisnis tambahan kami kemudian merekrut beberapa karyawan pemuda setempat yang tidak mempunyai pekerjaan," kata Ali kepada Petugas Agen BRILink (PAB) Kanca Banyuwangi Diyah Sulistyoningrum, dan diceritakan kembali kepada CNBC Indonesia.

Mengalami dari ketidakpercayaan diri di awal perjalanannya, kini Ali dengan mantap menjalankan perannya sebagai AgenBRILink dan pemilik usaha. Dia juga dengan rutin melakukan Promosi tentang produk-produk BRI lainnya terus dia pasarkan melalui status media sosialnya dari status whatsapp, Instagram, Facebook setiap saat dan waktu tanpa terlewatkan, bahkan terkadang dia menyelipkan promo-promo menarik jika bertransaksi di mesin EDC BRILink yang telah dimilikinya.

Read More >>